MUI: Pemblokiran Situs Islam Cermarkan Nama Baik Kaum Muslim

News.RisalahIslam.com, Indonesia -- Pemblokiran sejumlah situs Islam oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dinilai Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai kebijakan yang mencemarkan nama baik umat Islam. Pasalnya, alasan pemblokiran itu mengaitkan Islam dengan radikalisme dan terorisme.

Penilaian MUI itu dikemukakan Ketua Komisi Komunikasi dan Informasi MUI Dr Sinansari Ecip, Selasa (7/4), seperti dikutip Antara.

MUI meminta pemerintah melakukan rangka rehabilitasi terhadap umat Islam.

"Seharusnya pemerintah melakukan rehabilitasi nama baik situs-situs media tersebut. Nama baik situs media tersebut telah ternodai karena terlanjur dikait-kaitkan dengan gerakan kekerasan, radikalisme dan terorisme," ujarnya.

Menurut MUI, pemblokiran situs-situs media Islam ternyata telah menimbulkan reaksi yang begitu masif dan serentak dari umat Islam.

Pihak Kemkominfo sendiri sudah mengundang perwakilan situs Islam yang diblokir, Selasa (7/4), untuk dialog. Dari 19 situs yang diblokir, hanya 10 perwakilan yang hadir.

Ke-10 manajemen situs yang hadir adalah arrahmah.com, hidayatullah.com, salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, gemaislam.com, panjimas.com, muslimdaily.net, voa-islam.com, dan dakwatuna.com.

Wakil Ketua Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif (PSIBN), Agus Barnas, memberikan penjelasan kepada situs Islam yang diblokir tentang alur normalisasi.

Menurutnya, normalisasi situs tersebut bisa dilakukan asalkan mendapat persetujuan dari Tim Panel terorisme, SARA, dan Kebencian.

"Rekomendasi dari panel yang memutuskan ditutup atau dibuka situsnya. Jadi nasib situs Islam yang diblokir akan ditentukan berdasarkan dari tim panel tersebut di hari Kamis minggu ini," jelasnya seperti dikutip merdeka.com..*

You're reading MUI: Pemblokiran Situs Islam Cermarkan Nama Baik Kaum Muslim. Please share...!