Muslim Rohingya Kelaparan Setelah Terdampar di Indonesia

Hampir sebanyak 600 pengungsi Rohingya dari Burma diselamatkan dari dua perahu kayu yang terdampar di pantai Aceh Utara, Indonesia. Mereka ditemukan dalam keadaan kelaparan.

"Secara umum mereka menderita kelaparan dan banyak dari mereka berbadan kurus," kata Kapolres Aceh Utara, Achamdi, seperti dikutip The Guardian, Senin (11/5).


Perahu yang ditemukan penuh sesak dengan membawa puluhan anak-anak. Perahu yang mereka tumpangi ditarik oleh nelayan setelah kehabisan bahan bakar.

"Menurut informasi yang kami miliki sejauh ini, orang-orang di kapal berasal dari Burma (Myanmar). Mereka adalah muslim dari masyarakat Rohingya," kata juru bicara tim SAR Aceh, Mohammed Arif Mutaqin.

Rombongan tersebut bertolak dari Thailand semenjak tujuh hari yang lalu. Berdasarkan informasi dari pihak yang berwenang, beberapa diantara mereka telah meninggal selama dalam perjalanan.

Kaum Teraniaya
Muslim Rohingnya merupakan komunitas umat Islam teraniaya di Myanmar. Kewarganegaraan mereka tidak diakui karena beragama Islam. 

Penderitaan mereka tergambar dalam pernyataan seorang pria Muslim Rohingya yang menjadi salah satu korban kekejaman di Arakan:
 
"Tidak tempat di bumi ini di mana kami bisa berlindung, tidak adakah negara yang mau memberikan kami tempat untuk hidup?” Kami adalah satu-satunya orang di bumi ini yang tidak mendapatkan hak asasi manusia. Bagi mereka kami adalah binatang".

Pemerintah dan warga Buddha di sana yang menganggap orang-orang Rohingya adalah imigran ilegal yang datang dari Bangladesh.

Padahal, agama Islam masuk wilayah Arakan sejak 788 Masehi. Etnis Rohingya adalah penduduk asli wilayah Arakan, Myanmar. Bahkan kerajaan Islam Arakan pernah berdiri di Arakan. (rol/guardian).*

You're reading Muslim Rohingya Kelaparan Setelah Terdampar di Indonesia. Please share...!