-->
Jasa Membuat Blog

Jelang Ramadhan, Wapres dan Menag Peduli Orang Tidak Puasa

Lukman Hakim Saifufin
Alih-alih memberi dukungan kepada umat Islam yang akan berpuasa, kedua pejabat tinggi negara ini malah membuat pernyataan yang memancing amarah.

News.RisalahIslam.com -- Menjelang Ramadhan, Wapres Jusuf Kalla dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifufin menunjukkan kepeduliannya kepada orang yang tidak berpuasa.

Alih-alih mengimbau yang tidak berpuasa menghormati kaum Muslim yang berpuasa, keduanya malah mengeluarkan pernyataan sebaliknya: orang berpuasa harus menghormati yang tidak berpuasa.

Seperti diberitakan sejumlah media, JK  mendukung pernyataan Lukman Hakim perihal tidak dilarangnya rumah makan beroperasi selama bulan puasa.

Menurut JK, walaupun Islam merupakan agama mayoritas, tetapi masih ada agama lainnya yang juga harus dihormati haknya sehingga rumah makan tidak perlu tutup.

"Non muslim (yang tidak berpuasa) 'kan butuh makan juga. Musyafir juga menurut hukum Islam boleh tidak puasa. Kalau tidak ada rumah makan bagaimana makannya, 'kan kasihan," ujar JK.

Dalam akun twitter pribadinya @lukmansaifuddin, Menag mengatakan tempat makan memiliki hak untuk tetap buka pada siang hari selama bulan puasa

"Warung2 tak perlu dipaksa tutup. Kita hrs hormati juga hak mrk yg tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa," tulis Lukman di laman Twitter pribadinya, Jumat (5/6).

 Selain itu, Lukman juga mengingatkan betapa pentingnya umat Islam yang berpuasa untuk turut menghormati orang lain yang tak berpuasa.

“Warung-warung tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa.” kata Menteri Agama melalui serial twit dengan #ubahtwit menanggapi adanya perubahan atas kutipan cuitannya hingga menjadi “Kita harus hormati yang tak puasa”, Selasa, 9 Juni 2015.

“Tapi kalau kalimat twit saya itu diubah jadi: “Kita harus hormati yang tak puasa”, tentu maknanya jadi berbeda sama sekali,” kata Menteri Agama Lukman seperti dikutip situs Kemenag.go.id.

Forum Dakwah Islamiah Jawa Timur Kecam Menag
Imbauan Menteri Agama agar umat Islam yang berpuasa Ramadan menghormati umat lain yang tidak puasa dikecam tokoh agama di Jawa Timur.

Ketua Umum Forum Dakwah Islamiah Jawa Timur, Ali Badri Zaini, menilai pernyataan Menag yang membolehkan warung-warung makanan tetap buka selama Ramadan itu ngawur.

Ditegaskannya, imbauan Lukman tidak berlaku di Jawa Timur. Sebab, menurutnya, aturan menghormati ibadah puasa itu, sudah berlaku sejak dari dulu. Baru oleh menteri agama aturan itu dibalik: Umat Islam yang berpuasa harus menghormati hak yang tidak berpuasa dengan membiarkan warung-warung makanan tetap buka.

"Kita lihat, saat perayaan Natal, umat Islam ikut membantu pengamanan gereja-gereja. Saya contohkan lagi. Di Bali, mayoritas beragama Hindu. Ketika Nyepi, umat Islam ikut menjaga dan menghormati dengan tidak bersuara keras, meski suara adzan," katanya dikutip Merdeka.


"Sekarang giliran umat Islam yang menjalankan ibadah, kenapa juga diperintahkan harus menghormati yang tidak berpuasa? Jika ini diteruskan, Islam yang mayoritas akan ditindas," tegasnya sembari memberi contoh kasus Rohignya, di Myanmar.

"Di Myanmar, umat Islam itu minoritas, tapi ditindas yang mayoritas, kasus Rohingya itu contohnya. Tapi di Indonesia ini kan tidak, Islam yang mayoritas selalu melindungi yang minor, karena Islam itu agama Rahmatan lil Alamin."

Ali Badri tetap mempersilakan para pemilik usaha makanan tetap beroperasi. Dengan catatan, tidak dibuka transparan. "(warung-warung) Silakan buka asal tidak terang-terangan. Restoran-restoran di hotel-hotel, juga silakan buka. Tidak dilarang. Hanya saja, tetap hormati Ramadan, jangan paksa kita yang menghormati yang tidak puasa," akunya.*

You're reading Jelang Ramadhan, Wapres dan Menag Peduli Orang Tidak Puasa. Please share...!

Previous
« Prev Post

0 Response to "Jelang Ramadhan, Wapres dan Menag Peduli Orang Tidak Puasa"

Back to Top