Pemimpin umat Budha yang menjadi sorotan dunia karena kebencian dan terornya terhadap kaum Muslim ini bahkan mengaku bangga disebut "Budhist Radikal", setelah Majalah Time dalam sampulnya menyebut dia "Wajah Teror Buddha" (The Face of Buddhist Terror) dan Majalah Independent menjulukinya "Buddhist Brutal Burma" (Burma's BRUTAL Buddhists).
Time memuat laporan kekejian biksu radikal itu pada Juni 2013. Nama Ashin Wirathu mencuat ke permukaan setelah ribuan pengungsi Muslim Rohingya terdampar di Aceh dan ditolong Muslim Indonesia.
Biksu radikal Buddha berusia 45 tahun ini dinilai bertanggung jawab atas terbuangnya kaum Rohingya dari tanah Myanmar.
Situs BBC menyebut Ashin sebagai "provokator kekerasan antimuslim" melalui kampanye "969". Ashin menuding kaum Muslim akan mengubah Myanmar menjadi negara Islam. Kampanye kekerasan dan provokasinya membuat dia dihukum penjara 25 tahun pada 2003, namun pada 2011 ia dibebaskan karena menerima grasi untuk para tahanan politik.
Bebas dari bui, sang Biksu Radikal Ashin kembali melakukan kampanye anti-Islam, terutama di Rakhine barat. Ashin secara rutin menyebarkan rumor-rumor melalui berbagai media, termasuk DVD dan Internet, yang berisi fitnah terhadap umat Islam.
Sang biksu antara lain menuduh kaum Muslim "mengincar gadis Myanmar lugu untuk diperkosa".
Kampanye anti-Islam Biksu Ashin Wirathu dibiarkan pemerintah Myanmar. Akibatnya, ratusan Muslim Rohingya tewas diserang anak budah biksu radikal ini dan dan sekutar 140 ribu muslim Rohingya kehilangan tempat tinggal dan melarikan diri ke negara lain dalam kurun waktu tiga tahunterakhir. (bbc/tempo/time/risalahislam).*
You're reading Biksu Ashin Wirathu Takut Kaum Muslim Jadi Mayoritas di Myanmar. Please share...!
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Alhamdulillah seluruh pengungsi dari rohingya aman dan tentram diwilayah Aceh. Kebetulan saya orang Aceh, Kota Lhokseumawe. Para pengungsi saat ini ada disalah satu lokasi yaitu kecamatan Lhoksukon. Jarak perjalanan dari Lhokseumawe ke Lhoksukon sekitar 40 menit. Beberapa bantuan sudah dikirim melalui pusat Aceh. Alhamdulillah...
ReplyDelete