News.RisalahIslam.com -- Sejumlah pesantren di Jawa Timur dan Jawa Barat menyatakan siap menampung warga Muslim Rohingya yang diusir dari negara mereka, Myanmar.
Kedua pesantren tersebut adalah Pondok Pesantren Matsaratul Huda Pamekasan Madura dan Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya Jawa Barat.
Pengasuh Pesantren Matsaratul Huda, KH Kholilurrahman, mengemukakan, dirinya dan kiai-kiai Madura sangat antusias menampung sebagian pengungsi Rohingya sebagai bentuk toleransi terhadap sesama Muslim dan membantu meringankan beban pemerintah Indonesia.
"Ini juga akan kita lakukan untuk meringankan beban dari pemerintah," ungkap mantan Bupati Pamekasan itu Kamis (28/5/2015) seperti dikutip Berita Jatim.
Anggota Komisi VI DPR RI itu mengaku sudah menyiapkan sejumlah sarana dan kebutuhan pokok untuk menampung para imigran. Seperti biaya makan, tempat tinggal, pendidikan dan tenaga ahli yang bisa memulihkan trauma para pengungsi.
"Saya akan mengajak seluruh anggota DPRD Pamekasan, dari fraksi PKB. Agar bahu membahu meringankan beban mereka dan ikut membantu pembiayaannya," jelasnya.
Namun demikian, sebalum langkah tersebut direalisasikan, pihaknya meminta pemerintah Indonesia, segera melakukan komunikasi bilateral dengan pihak otoritas pemerintah Myanmar. Sehingga ada kesepakatan antar negara terkait status pengungsi. "Jika sudah kesekapatan antar negara tentang penyelesaian pengungsi Rohingya, maka saya baru bisa melangkah untuk menampung mereka," tegasnya.
Di Jawa Barat, pesantren yang menyatakan siap menampung pengungsi muslim Rohingya di antaranya Pesantren Miftahul Huda Al Husna dan Cipasung Tasikmalaya.
Pimpinan Pesantren Mifhtahul Huda Al Husna, Habib Muslim, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tempat penampungan untuk pengungsi Rohingya.
"Tahap awal, kami sanggup menampung 20 orang pengungsi Rohingya," kata Habib Muslim seperti dilansir Tempo Kamis (28/5).
Ia berharap, kesanggupan pesantren didukung dan mendapat restu dari pemerintah. Sebagai bentuk dukungan, kata Habib Muslim, ratusan santri dan pimpinan ponpes sudah melakukan doa bersama untuk Rohingya.
Selain itu, pihak pesantren juga mengumpulkan sumbangan berupa uang dan pakaian layak pakai.
Pemimpin Pondok Pesantren Cipasung, Acep Adang, mengatakan, pesantrennya juga siap menampung pengungsi muslim Rohingya. "Ini dalam kaitan tolong menolong, apalagi ini sesama muslim," katanya.
Pihaknya akan menyesuaikan kapasitas pondok pesantren untuk menampung etnis Rohingya. "Kita sesuaikan dengan kemampuan kita," ucap Acep.
Menurut Acep, Pondok Pesantren Cipasung juga akan berkoordinasi dengan pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan MUI dalam menampung Rohingya selain berkoordinasi dengan pesantren lain di Tasikmalaya.
"'Kan ponpes di Tasikmalaya banyak, kita nanti koordinasi dengan yang lain, terutama ponpes (yang pimpinannya) alumni-alumni Cipasung. Mereka sanggup berapa, ada 5 atau 10 orang," katanya.
Acep memperkirakan, semua ponpes sepakat membantu etnis Rohingya. Karena mereka dalam kondisi kesulitan. "Saya kira mereka (ponpes lain) juga siap," ucapnya.
Ratusan hingg ribuan warga Muslim Rohingya terpaksa melarikan diri dari negaranya karena tidak tahan terhadap penindasan yang dilakukan kaum Budha ekstremis yang didukung pemerintah Myanmar. Ribuan di antaranya terdampar di lautan dan diselamatkan nelayan Aceh.
Sejumlah pengungsi menangis melihat nasi dan lauk setelah berbulan-bulan tidak makan di tengah lautan. PBB menggolongkan Rohingya sebagai minoritas yang paling tertindas di dunia.*
You're reading Pesantren di Jatim dan Jabar Siap Tampung Pengungsi Muslim Rohingya. Please share...!
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
0 Response to "Pesantren di Jatim dan Jabar Siap Tampung Pengungsi Muslim Rohingya"