Mestinya pihak teroris Kristen Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) yang bertanggung jawab dengan membangun kembali masjid, rumah, dan kios yang mereka serang dan bakar.
Dalam suratnya yang dikutip Republika, pengurus Masjid Baitul Mutaqqin meminta uluran tangan kepada berbagai pihak untuk bisa membangun kembali Baitullah tersebut. Masjid tersebut kini tersisa puing-puing setelah dibakar massa GIDI dalam aksi serangan mereka terhadap umat Islam yang menunaikan shalat Idul Fitri pada Jumat 17 Juli 2015.
Surat pengurus Masjid Baitul Mutaqqin itu ditujukan kepada Ketua Badan Amil Zakat (BAZ) Daerah Jayawijaya. Koordinator Seksi Dakwah Masjid Baitul Mutaqqin, Zackson Djohan, juga menceritakan kronologis kebakaran masjid hingga warga yang harus mengungsi.
Dalam surat tersebut pihak masjid juga memohon uluran tangan dan perhatian dari Bazda Kabupaten Jayawijaya, serta seluruh warga Muslim dan Muslimat se-Kabupaten Jayawijaya, untuk dapat membantu meringankan beban penderitaan warga Muslim di Karubaga.
Salah satu relawan @BsmiJayawijaya, Haryoni, yang menjadi saksi mata dan korban juga menulis,
"Data yang kami dapatkan ada 43 keluarga yang butuh bantuan kita karena usaha dan rumahnya ikut terbakar. Korban sekrang membutuhkan sandang dan pangan,pihak mesjid juga sdh melayangkan surat permohonan bantuan dana ke Baitul Mal."
Meski begitu, @BsmiJayawijaya merasa senang, lantaran banyak donatur yang rela menyumbangkan uangnya untuk pendanaan masjid.
Mereka pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada komika Pandji Pragiwaksono yang sudah menggagas gerakan masyarakat membangun kembali Masjid Tolikara. "Info terakhir dana yang terkumpul 277jt untuk pembangunan kembali Mesjid di Karubaga, trmksh partisipasinya #kabartolikara."
Masjid Baitul Mutaqqin adalah salah satu bangunan yang jadi korban serangan massa brutal dan tidak beradab terhadap umat Islam yang sedang Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1436 H. Menurut temuan Kodam Cendrawasih, hasil peninjauan lokasi yang dipimpin Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Fransen G Siahaan dan Kapolda Papua Irjen Yotje Mende, Sabtu (18/7), serangan massa ekstremis GIDI itu mengakibatkan 38 rumah dan 63 kios terbakar serta 153 jiwa mengungsi.
Adanya permintaan bantuan Masjid Baitul Mutaqqin Tolikara Papua yang Dibakar tersebut menunjukkan tidak ada tanggung jawab dari pihak kelompok teroris GIDI dan pemerintah.
Mestinya, pihak GIDI dimintai pertanggungjawaban untuk memulihkan masjid dan bangunan lain yang mereka bakar, memberikan ganti rugi kepada umat Islam yang jadi korban, serta massa GIDI yang melakukan serangan ditangkap untuk dipenjarakan.*
You're reading Masjid Baitul Mutaqqin Tolikara Papua yang Dibakar Butuh Bantuan. Please share...!
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
0 Response to "Masjid Baitul Mutaqqin Tolikara Papua yang Dibakar Butuh Bantuan"