-->
Jasa Membuat Blog

Dampak #BoikotSariRoti, Penjual Sari Roti Mulai Sepi Pembeli

Dampak #BoikotSariRoti, Penjual Sari Roti Mulai Sepi Pembeli
Blunder Klarifikasi Sari Roti mulai berdampak pada penjualan. Sebuah akun Facebook memuat kisah penjual eceran Sari Toti yang sepi pembeli akibat #BoikoitSariRoti yang menjadi trending topic di media sosial.

Setiap ada berita yg memprovokasi seperti ini, saya biasakan untuk kroscek abu dengan terjun kelapangan...

Alhamdulillaah hari ini baru ketemu 5 tukang keliling yg menjual roti tsb....

Ngajak ngobrol, diawali basa basi, sampe keinti nanya perihal kasus yg lagi ramai di media ttg berita roti tsb...

Sangat disayangkan, banyak pedagang roti tsb (yg berjualan ditempat saya) adalah orang tua, hampir udzur juga ada... "saya juga Ndak ngerti mas, ada apa sebenarnya, sampe hari ini belum laku sama sekali. Hari kemarin kemarin saja sudah susah laku, sekarang sama sekali Ndak ada yg beli..."

Kroscek rumah beliau bapak penjual roti, ternyata rumah kontrakan sepetak, anak hampir rata Ndak sekolah, karena faktor beban biaya yg dari menjual roti saja tak mencukupi...

Lagi lagi kita harus cermat, banyak karyawan PT tersebut yg menggantungkan hidupnya dibawah payung kekuasaan PT tsb... tidak sedikit saudara muslim yg bekerja di sana... mereka tidak mendagangkan barang haram, barang yg merusak, barang ilegal... barang yg mereka jual insyaAllaah halal.

Namun jika sampai kejadian yg lagi rame di media sekarang ini membuat banyak saudara kita putus dari pekerjaannya, apa kita yg ikut mengkampanyekan boikot produk tsb siap mengganti pekerjaan mereka sekiranya PT bangkrut dan mereka dipecat yg sebenarnya pemecatan mereka adalah "akibat ulah tangan kita sendiri"?

Memang yg harus di kritik itu si pemilik Perusahaannya, bukan produknya yg dimana masih banyak saudara kita semuslim yg belum bisa membuat lapangan pekerjaan yg "terpaksa" menggantungkan nasib mereka dibawah naungan PT tersebut...


Sebelumnya, diberitakan Republika,  Aksi Boikot Ramai, Sari Roti Sepi Pembeli. Aksi boikot dirasakan beberapa pedagang keliling dari Sari Roti.

Salah seorang pedagang keliling bernama Rumaseh (48 tahun) mengatakan, penghasilannya setelah aksi boikot memang menurun.

"Ya, menurun. Jadi sepi dah, biasanya laku satu dua, tapi sekarang ya bisa nggak ada laku," ujarnya saat ditemui di kawasan pasar Tanah Abang, Rabu (7/12/2016).

Adi (27 tahun) salah satu kasir mini market di stasiun Manggarai, mengatkaan, penjualan produk Sari Roti tidak terlalu menurun. Dia mengatakan, produk tersebut masih diminati banyak konsumen. "Masih banyak yang beli," ujarnya.

Aksi Boikot Sari Roti vital di dunia maya memang mengundang banyak komentar dari masyarakat. Sebagai produk ternama yang menjadi produsen roti di Indonesia, reaksi beragam dari masyarakat terkait konfirmasi yang dilayangkan untuk aksi Bela Islam III.

Muhtar (43), mengatakan, langkah sari roti begitu lucu. Pihak sari roti seolah-olah tidak ingin terlihat mendukung aksi bela Islam, padahal sari roti tidak memiliki kaitan terhadap aksi 212 tersebut.

"Ya lucu, kita udah beli, mau diapain kek. Misalnya saya beli nih, saya mau buang kek saya mau kasih orang, saya mau bakar, kan sudah saya beli, ngapain komentar lagi?" ujarnya saat ditemui di sekitar stasiun Manggarai.

Muhtar menambahkan, jika sikap PT Sari Roti seperti itu, kata dia, memang bagus untuk diboikot. "Ya bagus, boikot saja. Orang udahbeli kok malah dikomentari," ujarnya.

Namun bagi Atik, gadis berusia 21 tahun ini mengaku, tidak terlalu perduli dengan adanya berita viral pemboikotan produk Sari Roti. "Ya biasa aja sih," ujarnya sambil mengonsumsi produk tersebut.

Republika berusaha menghubungi pihak Sari Roti untuk dimintai konfirmasi mengenai hal tersebut, namun tidak ada tanggapan sama sekali. Republika berusaha menghubungi Public Relation Sari Roti lewat telpon, surat elektronik, dan aplikasi komunikasi Whatsaap.

Saham Anjlok
Selain menurunnya penjualan, saham Sari Roti juga dilaporkan anjlok akibat #BoikotSariRoti di media sosial.

Diberitakan Tempo.co, harga saham pemilik merek dagang Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), turun cukup dalam (anjlok) akibat klarifikasi berisi bantahan telah memberikan dukungan terhadap aksi damai 2 Desember 2016.

Berdasarkan pantauan di RTI Business, pada penutupan perdagangan sesi pertama, harga saham ROTI terpantau turun 0,66 persen atau 10 poin ke level Rp 1.510 per lembar saham.

Sebelumnya, saham ROTI dibuka flat dari penutupan kemarin di level Rp 1.520. Saham sempat turun di level terendah sebesar 1,31 persen atau 20 poin di harga Rp 1.500. Harga saham mencapai level tertingginya di posisi Rp 1.525.

Saham ROTI hingga sesi I perdagangan melibatkan transaksi 40,4 ribu lembar saham dengan nilai transaksi Rp 60,93 juta dan diperdagangkan sebanyak 93 kali.*

You're reading Dampak #BoikotSariRoti, Penjual Sari Roti Mulai Sepi Pembeli. Please share...!

Previous
« Prev Post

0 Response to "Dampak #BoikotSariRoti, Penjual Sari Roti Mulai Sepi Pembeli"

Back to Top