BAGI sebagian orang, Imam Besar Front Pembela Isla (FPI) Muhammad Rizieq Shihab alis Habib Rizieq adalah masalah. Bagi sebagian orang lainnya, Habib Rizieq adalah solusi.
Tidak banyak orang yang tahu siapa sebenarnya Habib Rizieq yang namanya sedang naik daun terkait Aksi Bela Islam ini.
Sebuah posting di media sosial mengungkap "misteri" di balik sosok Habib yang berada di garda terdepan soal pencegahan kemunkaran (nahyi munkar) ini.
Habib Rizieq adalah sosok langka. Sangat banyak ulama, kyai, ustadz, bahkan "ustadz selebritas" yang bergerak untuk mengajak kebaikan (amar ma'ruf), tapi sedikit tokoh yang lantang menentang dan memberantas kemunkaran (nahyi munkar).
Disebutkan dalam postingan yang di-like & share banyak pengguna medsos itu, Habib Rizieq adalah putra seorang pejuang Indonesia, Habib Husein Syihab (almarhum).
Habib Husein Syihab merupakan anggota Pandu Arab yang ikut berjuang mengusir penjajah Belanda di Indonesia.
Habib Husein Syihab pernah ditangkap Belanda. Kedua tangannya diikat dan diseret dengan kendaraan Jeep, dipenjara, dan divonis hukuman mati oleh Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, ia berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang dan sempat tertembak.
Habib Rizieq sendiri pernah bekerja di Rode Kruis (kini Palang Merah Indonesia/PMI) dan membantu suplai makanan dan obat-obatan untuk pejuang kemerdekaan.
Darah pejuang Habib Husein Syihab menurun kepada Habib Rizieq. Sang ayah mewariskan darah juang untuk berbakti kepada Indonesia dengan membawa misi agama dan kemanusiaan.
Dengan jalur nahyi munkar sebagai garis perjuangannya membela agama dan bangsa, Habib Rizieq dan pasukannya di FPI bersama aparat setempat, telah banyak menutup tempat maksiat, perjudian, pelacuran, dan narkoba
Relawan FPI pimpinan Habib Rizieq adalah evakuator mayat terbanyak, 100 ribu jenazah, ketika terjadi Tsunami di Aceh, membangun kembali masjid dan musholah, dan menginap di kuburan selama berbulan-bulan lamanya.
FPI di bawah komando Habib Rizieq menjadi salah satu ormas garda depan dalam membantu korban bencana alam, banjir, longsor dan gempa bumi dengan dasar kemanusiaan.
Tidak banyak orang tahu, FPI menjalin kerja sama dengan Kemensos RI secara nasional dalam Program Bedah Kampung. Ribuan rumah miskin di puluhan kampung Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Purwakarta, Pasuruan, Palu, dan Gresik, berhasil dibedah tanpa memandang apa agama mereka.
FPI juga bekerja sama dengan Kemenag RI dalam Program Pengembalian Ahmadiyah kepada Islam. Ribuan pengikut Ahmadiyah taubat dan masuk Islam. Seperti di Tenjo Waringin Tasik, 800 warga Ahmadiyah kembali pada Islam.
Bahkan, tidak banyak orang tahu, FPI pernah bekerja sama dengan almarhum Taufiq Kiemas (Ketua MPR RI) dalam pemantapan Empat Pilar RI. Tidak pernah menolak Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika selama ditafsirkan secara benar dan lurus.
Tidak heran, jika Mantan Menteri Dalam Negeri Indonesia, Gamawan Fauzi, pernah mengimbau agar Kepala Daerah bisa menjalin kerja sama dengan ormas FPI.
Sebagaimana ormas Islam lainnya, FPI juga sering mengirim bantuan kepada Muslim Palestina dan kaum Muslim teaniaya di negeri lainnya.
FPI di bawah komanda Habib Rizieq dan sejumlah pemda di berbagai daerah bekerja sama dalam program kebersihan lingkungan, penyuluhan kesehatan, pemberantasan hama pertanian, penghijauan lahan gundul, dan sebagainya.
Saat ini FPI sedang melakukan upaya pencegahan banjir Jakarta dengan mereboisasi daerah hulu sungai yang mengarah ke DKI di Pesantren Agrikultural daerah kaki Gunung Pangrango, Megamendung Puncak dengan menanam sekitar 40 ribuan pohon dan target 300 ribu pohon tahun ini tertanam di sana.
Dua tahun kedepan ada satu juta pohon untuk reboisasi hutan di daerah tersebut ada empat aliran sungai yang mengarah ke Jakarta.
Aktivitas Habib Rizieq dan FPI tidak pernah masuk dalam pemberitaan, kecuali aksi demo dan "keributan", sehingga kesannya FPI itu "biang ribut".
Tidak tereksposnya kegiatan FPI selain aksi demo dan pemberantasan kemaksiatan dikarenakan dalam setiap kegiatan Habib Rizieq tidak membawa segerombolan wartawan untuk pencitraan.
Di laman Wikipedia disebutkan, Habib Rizieq lahir di Jakarta 24 Agustus 1965. Ayahnya, Habib Husein bin Muhammad Shihab, dan ibunya bernama Syarifah Sidah Alatas.
Ayahnya meninggal semenjak ia masih berumur 11 bulan. Sejak itulah Habib Muhammad Rizieq Shihab tidak dididik di pesantren. Namun sejak berusia empat tahun, ia sudah rajin mengaji di masjid-masjid.
Ibunya yang sekaligus berperan sebagai bapak dan bekerja sebagai penjahit pakaian serta perias pengantin, sangat memperhatikan pendidikan Habib Muhammad Rizieq Shihab dan satu anaknya yang lain.
Setelah lulus SD, Habib Muhammad Rizieq Shihab masuk ke SMP Pejompongan, Jakarta Pusat. Ternyata jarak sekolah dengan rumahnya di Petamburan, juga di Jakarta Pusat, terlalu jauh. Ia pun kemudian dipindahkan ke sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya, SMP Kristen Bethel Petamburan.
Lulus SMA, Habib Rizieq meneruskan studinya di King Saudi University, Arab Saudi, yang diselesaikan dalam waktu empat tahun dengan predikat cum-laude. Habib Muhammad Rizieq Shihab pernah kuliah untuk mengambil S2 di Malaysia, tetapi hanya setahun.
Habib Muhammad Rizieq Shihab mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam (FPI) tanggal 17 Agustus 1998.
FPI mulai dikenal sejak terjadi Peristiwa Ketapang, Jakarta, 22 November 1998, sekitar 200 anggota massa FPI bentrok dengan ratusan preman. Bentrokan bernuansa suku, agama, ras, antargolongan ini mengakibatkan beberapa rumah warga dan rumah ibadah terbakar serta menewaskan sejumlah orang.
Tanggal 30 Oktober 2008 Habib Muhammad Rizieq Shihab divonis 1,5 tahun penjara karena dinyatakan bersalah terkait penyerangan terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan atau AKKBB pada peristiwa Insiden Monas 1 Juni.
Data & Fakta tentang Imam Besar FPI Habib Riqieq
Pendidikan
SDN 1 Petamburan, Jakarta (1975)
SMP 40 Pejompongan, Jakarta
SMP Kristen Bethel Petamburan, Jakarta (1979)
SMAN 4, Gambir, Jakarta
SMA Islamic Village, Tangerang (1982)
Jurusan Studi Agama Islam (Fikih dan Ushul) King Saud University (S1), Riyadh, Arab Saudi (1990)
Studi Islam, Universitas Antar-Bangsa (S2), Malaysia
Universitas Antar-Bangsa (S3), Malaysia
Karier
Kepsek Madrasah Aliyah Jamiat Kheir, Jakarta
Dewan Syariat BPRS At-Taqwa, Tangerang
Pimpinan/pembina sejumlah majelis ta’lim Jabotabek
Presiden Direktur Markaz Syariah
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)
Mufti Besar Kesultanan Darul Islam Sulu (gelar: Datuk Paduka Maulana Syar'i Sulu).*
You're reading Data & Fakta tentang Imam Besar FPI Habib Riqieq yang Tidak Terekspos. Please share...!
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
0 Response to "Data & Fakta tentang Imam Besar FPI Habib Riqieq yang Tidak Terekspos"