Fatwa guru ulama-ulama besar tanah air ini menjadi rujukan kaum Muslim sedunia hingga hari ini. Kitab-kotab atau buku-bukunya dipakai pesantren-pesantren di Timur Tengah, Afrika, hingga Nusantara.
Syekh Syekh Nawawi menjadi satu-satunya ulama Indonesia yang pernah menjadi Imam Besar Masjidil Haram sejauh ini.
Sosiolog Belanda, Martin van Bruinessen, menyatakan, semasa hidupnya Syekh Nawawi merupakan tokoh utama ulama Makkah.
Murid Syekh Nawawi banyak yang menjadi ulama kenamaan dan tokoh-tokoh nasional Islam Indonesia, di antaranya Syekh Kholil Bangkalan Madura, KH. Hasyim Asy'ari, KH. Asy'ari Bawean, KH Tubagus Muhammad Asnawi Caringin Labuan, KH. Tubagus Bakri dari Sempur-Purwakarta, dan KH Abdul Karim Banten
KH Ma'ruf Amin adalah keturunan ke-15 dari kesultanan Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati Cirebon), keturunan dari Putra Maulana Hasanuddin (Sultan Banten I) yang bernama Tajul 'Arsy.
Nasab Ma'ruf Amin bersambung ke Imam Ja'far Assidiq-Imam Muhammad Al-Baqir, Imam Ali Zainal Abidin, Husain bin Abi Thalib, dan Fatimah Al-Zahra Binti Muhammad Rosulullah SAW.
Setiap Muslim pasti menghormati ulama, apalagi ulama sekelas KH Ma'ruf Amien yang ternyata cicit Syekh Nawawi yang sangat dihormati Muslim dunia. (Republika/WA).*
You're reading KH Ma'ruf Amien Cicit Syeikh Nawawi Al-Bantani. Please share...!
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
0 Response to "KH Ma'ruf Amien Cicit Syeikh Nawawi Al-Bantani"