Masjid Jami di Bag Bazaar, Ibu Kota Kathmandu, masih berdiri tegak. Tak ada dinding terkelupas atau bahkan retak. Aktivitas di sekitar area masjid sangat ramai. Pertokoan mulai buka, walau madrasah masih tutup.
"Kami bersyukur, ini semua karena kuasa Allah," kata salah seorang takmir Masjid Jami Nepal, Mohammad Rizwan, kepada merdeka.com (4/5/2015).
Rizwan menjelaskan, Masjid Jami Nepal ini bangunan yang relatif lebih baru. Renovasi besar masjid ini terakhir dilakukan pada 1995.
Tapi hanya berjarak 600 meter, ada Masjid Khasmiri Taqiya yang dekat Universitas Tri Chandra. Masjid itu pun tidak mengalami kerusakan apapun. Padahal tempat ibadah itu sudah dibangun sejak 1524 Masehi.
"Ada beberapa masjid di seputaran Kathmandu. Sebagian besar berusia lebih dari 100 tahun dan tidak ada yang rusak," kata Rizwan.
Di Lalitpur, masjid jami juga masih berdiri tegak. Demikian pula masjid di Kota Bharatpur, Distrik Chitwan.
Merujuk sensus terakhir, jumlah kaum Muslim di Nepal berjumlah 1,1 jiwa. Islam menempati posisi ketiga setelah Hindu dan Buddha.
Menurut Rizwan, setelah terjadi gempa, para takmir masjid di Nepal langsung berkumpul. Mereka mencari informasi tentang warga muslim yang menjadi korban. Ternyata di seputar Kathmandu hanya ada dua warga Muslim tewas dan belasan lainnya cedera. Mayoritas keluarga muslim selamat.
Masjid Jami menjadi pusat pengiriman bantuan logistik, seperti beras, air bersih, dan makanan siap saji. "Ini bantuan yang datang dari komunitas muslim Nepal. Kami mengirim ke manapun warga membutuhkan," kata Rizwan.*
You're reading Muslim Nepal Bersyukur Tak Ada Masjid Rusak Akibat Gempa. Please share...!
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
0 Response to "Muslim Nepal Bersyukur Tak Ada Masjid Rusak Akibat Gempa"