Peristiwa tersebut berawal saat kru pesawat United Airlines menolak memberikan sekaleng Diet Coke kepada Tahera Ahmad, seorang ustadzah dari Universitas Chicago, dengan alasan khawatir kaleng tersebut akan dijadikan senjata.
Dalam akun Facebooknya, Tahera menceritakan bagaimana penumpang di sebelahnya diberikan perlakuan yang berbeda dan dia mendapatkan perlakuan seperti itu karena dirinya seorang Muslimah.
Klaim Tahera ini mendapatkan reaksi dari berbagai pihak yang mengecam sikap kru dan perusahaan penerbangan AS tersebut.
Beberapa orang bahkan menyerukan boikot melalui media sosial mereka. Dukungan bagi Tahera serta seruan boikot untuk United Airlines nyaring terdengar di Twitter melalui hashtag #unitedfortahera.
“Boikot@united! Pelayanan mereka selalu kurang memuaskan tapi sekarang mereka mendukung secara terbuka karyawan yang islamophobia,” demikian seru akun Twitter Murad Awawdeh, seperti dikutip dari Independent, Senin (1/6/2015).
Pihak United Airlines telah menyampaikan permintaan maaf kepada Tahera dan mengklaim telah berbicara langsung dengan sang korban.
Namun, Tahera merasa kecewa dengan tanggapan maskapai tersebut yang menyatakan peristiwa yang dialaminya sebagai sebuah masalah tentang sekaleng soda.
“Saya ingin menjelaskan kepada publik bahwa tujuan saya bukan untuk membuat pramugari yang berlaku kasar kepada saya dipecat. Saya ingin United Airlines mengakui bahwa mereka berperan dalam pengalaman menyakitkan saya, dan mencegah hal tersebut terjadi dengan latihan yang mereka berikan terlepas dari ras, agama, gender, jenis kelamin, atau latar belakang sosial ekonomi mereka,” tulis Tahera.
Kasus Tahera vs United Airlines bermula ketika Tahera Ahmad melakukan perjalanan dari Kota Chicago menuju Washingtton DC Sabtu 30 Mei 2015. Pramugari pesawat menolak memberikan permintaan Tahera untuk mendapatkan minuman kaleng yang belum dibuka.
Seperti dilansir Al Jazeera (1/6/2015), pramugari pesawat menolak permintaan Tahera, tetapi ia mau memberikan minuman kaleng kepada penumpang lain. Tahera melampiaskan kekesalannya melalui Facebook.
Pernyataan Tahera di media sosial segera mendapatkan jawaban dari pihak maskapai United Airline. Mereka meminta maaf atas inisiden yang menimpa Tehera.
Maskapai United Airline dalam pernyataannya mengatakan terjadi kesalahpahaman tentang botol minumuan bersoda dan telah meminta maaf kepada Tahera.
Namun, aktivis hak asasi manusia mengecam tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh United Airline. Mereka pun akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasus ini.*
You're reading Diskriminasi Penumpang Muslimah, United Airlines Terancam Diboikot. Please share...!
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
0 Response to "Diskriminasi Penumpang Muslimah, United Airlines Terancam Diboikot"